Senin, 14 November 2011

The Prestige (Perang dalam Dunia Sulap)

Judul: The Prestige
Pemain: Christian Bale, Hugh Jackman, Scarlett Johansson
Naskah: Christopher Priest (novel), Jonathan Nolan
Sutradara: Christopher Nolan
Produksi: Newmarket Productions (2006)

Para pesulap hebat punya tiga trik penting,” Cutter (Michael Caine), seorang pesulap tua, membuka narasinya. Di depannya, seorang gadis kecil menyimak kata-katanya. Pertama, kata Cutter, ”The Pledge, sulap biasa.” Ia memperagakan sepotong sapu tangan yang berubah menjadi burung merpati.


Trik kedua adalah The Turn, sebuah sulap yang mengubah hal biasa menjadi luar biasa. Gambar kemudian menyuguhkan sebuah adegan seorang pesulap yang bisa melepas ikatan tangan dan kaki di dalam tangki air, lalu beberapa detik kemudian sudah berdiri tegak di luar tangki.

Ketiga? Inilah yang menjadi jantung cerita film ini. Gambar bergerak ke sebuah panggung pertunjukan yang dipenuhi aliran listrik bertegangan tinggi. Seorang pesulap berada di tengah-tengahnya. Sebuah kilat kemudian menggelegar dan sedetik kemudian sang pesulap hilang. Kejutan berikutnya datang: sang pesulap tiba-tiba muncul di belakang penonton. ”Inilah gengsi tertinggi seorang pesulap, sebuah kejutan hebat yang tak pernah ditemukan di mana pun: The Prestige!” seru Cutter.

Dengan narasi tiga trik utama itu, penonton digiring ke suasana London pada era Victorian, antara akhir 1890-an dan awal 1900-an, ketika pertunjukan sulap amat populer dan setiap kejutan dinanti. Pada era ini, para pesulap, dengan segala cara, berlomba-lomba mencari dan menciptakan The Prestige.

Alfred Borden (Christian Bale) dan Rupert Angier (Hugh Jackman) dikenal sebagai pesulap muda yang amat ambisius mencari puncak-puncak trik yang tak tertandingi. Mereka rajin berkeliling ke kota-kota lain untuk memburu The Prestige. Kedua orang yang bersahabat itu adalah murid Cutter.

Tapi sebuah insiden terjadi. Suatu kali Borden salah membuat tali simpul pada pergelangan tangan Julia (Piper Perabo), istri Angier, dalam pertun-jukan Cutter. Pertunjukan dengan trik The Turn pun berubah menjadi malapetaka. Julia tewas di dalam tangki air di depan ribuan penonton. Sejak itu Angier dan Borden pun bermusuhan. Keduanya saling menjegal pertunjukan masing-masing.

Sutradara Christopher Nolan membangun kisah permusuhan dua pesulap itu dengan mencekam. Penonton bahkan tak dibiarkan menarik napas sejenak. Ia menghidangkan trik-trik sulap, yang biasanya menyenangkan dan menakjubkan bagi para penonton sulap, menjadi sebuah horor. Menyeramkan.

Di pertunjukan Angier, misalnya, Borden menyelinap untuk mencelakai tangan penonton yang tengah menjajal trik The Pledge saat melepaskan burung dalam sangkar. Sebaliknya, Angier memasang peluru tajam saat Borden tengah beratraksi menangkap peluru yang baru ditembakkan dari sebuah pistol. Borden terluka dan bahkan ia akhirnya dijebak masuk ke penjara.

Dalam setiap adegan, Nolan praktis tak memberikan petunjuk akan ke arah mana film berakhir. Berbagai kemungkinan bisa terjadi. Penokohan pun dibuat sedemikian rupa sehingga penonton sulit memihak kepada Borden atau Angier. Keduanya sama-sama baik, juga sama-sama berperangai buruk. Sutradara 36 tahun itu membiarkan penonton tenggelam dalam prasangkanya sendiri.

Nolan bersama saudara kandungnya, Jonathan Nolan, mengolah novel pengarang Inggris, Christopher Priest, yang berjudul sama itu dengan dahsyat. Dan hampir semua pemeran bermain cemerlang. Inilah thriller penuh intrik yang menjadi puncak lain pencapaian Nolan setelah Memento (2000) dan film superhero yang tampil dengan begitu filosofis: Batman Begins (2005).

Di puncak pertarungan, Borden dan Angier ”bertempur” memperebutkan gengsi tertinggi dalam pertunjukan The Transported Man. Borden tanpa alat apa pun menghilang dari satu pintu dan muncul di pintu lain dalam hitungan detik. Sebaliknya, Angier menggunakan energi listrik untuk memindahkan tubuhnya dari atas panggung ke podium di belakang penonton.

Lalu, penonton sulap itu pun berdebar menanti apakah tubuh sang pesulap benar-benar muncul di belakang punggung mereka atau lenyap menjemput kematian. Waktu pun beringsut pelan dan menegangkan: satu detik, dua detik, lima detik..., sepuluh detik.…

”Inilah The Prestige. Musuh terbesar pesulap adalah obsesinya sendiri,” Cutter berpetuah.


Full Metal Jacket

The Prestige (Perang dalam Dunia Sulap)

A SONG FOR A RAGGY BOY

Stray Dog

The Book of Eli

CITY OF LIFE

NINE

MICHAEL JACKSON – This Is It!

KING

GARUDA DI DADAKU

Valkyrie

ELEGY

Atonement

Seraphim Falls

Gran Torino

THE PAINTED VEIL

LA NIÑA SANTA

Ennui

The Messenger

HOSTEL

REDACTED (2007)

IRON MAN

Film Atonement

Dororo

The Last King of Scotland

Denias

Seraphim Falls

X-Men: The Last Stand

NOBODY KNOWS

SILENT HILL

CAPOTE

The Pool

Dog Soldiers

The Hours

Final Destination 2

Catch Me If You Can

The Prestige

road to perdition

The Notebook

i am sam

DRAGON ZAKURA

Saur Sepuh

BROKEBACK MOUNTAIN

The Green Mile

The Vampire Assistant

A Walk To Remember

August Rush (2007)

Legends Of The Fall

Fireproof

the Last Samurai

The Mighty

Saving Private Ryan

review film Life is Beautiful

review film Schindler's List

review film Surat Kecil Untuk Tuhan

sweet home alabama

Never Been Kissed

review film closer

Pay it Forward

1 Litre of Tears

Hachiko: A Dog's Story

Tidak ada komentar:

Posting Komentar